hu-pakuan.com - Jumlah penduduk Kota Bandung yang terus bertambah setiap tahunnya, menimbulkan banyak permasalahan yang menjadi problematika keseharian masyarakat Kota Bandung. Kemacetan, polusi, kepadatan penduduk, banjir, sampah, pedagang kaki lima, dan sebagainya. Hal tersebut bertambah dengan masuknya penduduk luar kota Bandung yang beraktifitas di Kota Bandung. Terkait dengan sampah, bahwa pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam.
Pada saat ini, kota Bandung berstatus Darurat Sampah berdasarkan Keputusan Wali Kota Bandung Nomor: 658.1/Kep.1843-DLH/2023 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Sampah Kota Bandung. Untuk penanganan darurat sampah itu sendiri, saat ini Pemerintah Kota Bandung sudah berupaya melakukan berbagai hal, antara lain penyiapan lahan bagi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di daerah Gedebage yang memungkinkan untuk dapat menampung volume sampah sebanyak 30 ribu M3/10 ribu ton, sampai TPA Sarimukti dapat berfungsi secara maksimal. Selain itu juga Pemerintah Kota Bandung sejak tahun 2018 meluncurkan Program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan), sebagai upaya preventif pengolahan sampah dari lingkungan itu sendiri.
Implementasi nilai-nilai Pancasila yang dapat diterapkan oleh kita dalam mengatasi darurat sampah di Kota Bandung, antara lain :
Membuang sampah pada tempatnya menjadi penerapan adanya nilai praktis dari sila pertama Pancasila dan sila kedua Pancasila, untuk menjaga kelestarian alam yang telah dikaruniai Tuhan dengan berkelakuan baik kepada makhuk lainnya dan juga alam yang telah memenuhi kebutuhan manusia.
Dengan membuang sampah pada tempatnya merupakan bentuk adab yang baik untuk menjaga lingkungan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Sila ketiga Pancasila diwujudkan adanya gerakan yang sama dari suatu sektor untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, baik melalui inisiatif pribadi, kelompok, maupun bekerja sama dengan pemerintah.
Sila keempat Pancasila diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi/golongan, dapat dengan cara tidak membuang sampah ke sungai untuk mencegah terjadinya banjir dan longsor yang akan merugikan banyak pihak lainnya.
Sila kelima Pancasila adalah dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat, dengan cara Masyarakat harus dapat memilah sampah masing-masing untuk meminimalisir pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir.
Melalui pendidikan di lingkungan intern, baik lingkungan keluarga, pendidikan, ekonomi, industri, dan sebagainya, dimana masing-masing anggota lingkungan sedari dini sudah dibelajarkan dan dibiasakan untuk mengelola sampah sejak awal, minimal dalam pemilahan sampah, yaitu memisahkan sampah organik dan anorganik. Pembiasaan ini harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga pada akhirnya masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi, atau bahkan menghilangkan dampak/efek negatif dari perilaku pengelolaan sampah yang tidak tepat.
Melalui kerjasama lintas sektoral, lintas agama/kepercayaan, dimana dengan keberagaman masyarakat Kota Bandung saat ini, diperlukan satu pemahaman yang sama terhadap kebutuhan bersama, yaitu kebersihan dan penanggulangan sampah, dimana Pemerintah dapat memastikan bahwa pengelolaan sampah yang berkelanjutan dilakukan secara adil dan efisien, mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang berkaitan dengan kerjasama antar pemeluk agama/kepercayaan, keadilan sosial dan persatuan.
Dalam rangka mengatasi darurat sampah saat ini, penting untuk memahami bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama, dan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi panduan moral dalam proses ini. Hanya dengan kerja sama yang kuat dan komitmen bersama untuk menjaga lingkungan yang sehat, kita dapat mengatasi darurat sampah dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Adalah tanggung jawab kita untuk memastikan nilai-nilai Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan bermasyarakat dan meneguhkan semangat untuk bersatu, berbagi dan berprestasi, mengingat masyarakat kota Bandung adalah masyarakat yang majemuk.
Oleh karena itu, kita semua harus mempunyai kebiasaan pengelolaan sampah sejak awal. Mulailah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan membawa tas belanja sendiri ke toko. Jangan pula kita membuang sampah sembarangan, terutama di area yang tidak tersedia tempat sampah. Kita juga bisa memisahkan sampah organik dan anorganik agar lebih mudah didaur ulang, dan menjaga lingkungan bersih dan sehat bukanlah tanggung jawab satu orang saja, tetapi merupakan tanggung jawab kita semua. Mari kita berkomitmen untuk memulai dari diri sendiri dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita harus menyadari bahwa upaya kecil yang kita lakukan dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kehidupan kita di masa depan.
Kita harus terus bersatu memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika, dalam upaya untuk menjadi bangsa yang kuat dan besar, dengan modal semangat dan kebersamaan kita pasti akan mampu untuk mengatasi permasalahan darurat sampah di Kota Bandung, dan serta meneruskan amalkan warisan mulia para founding father untuk kemajuan bangsa dan sekaligus juga menjadi sumbangsih warga kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya Kota Bandung.
Melalui nilai-nilai Pancasila yang telah disebutkan sebelumnya, bahwasannya sebagai tanggung jawab kita untuk memastikan nilai-nilai Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan kita dan meneguhkan semangat untuk bersatu, berbagi dan berprestasi, mengingat Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan majemuk.
Kita harus terus bersatu memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika, dan bersatu dalam upaya untuk menjadi bangsa yang kuat dan besar, dengan modal semangat dan kebersamaan kita pasti akan mampu untuk mengatasi permasalahan darurat sampah di Kota Bandung, dan marilah kita teruskan amalkan warisan mulia para funding father untuk kemajuan bangsa dan sekaligus juga menjadi sumbangsih warga kepada Negara Indonesia khususnya Kota Bandung.
Terakhir, marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar kita senantiasa diberikan kekuatan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan serta terus berupaya menjadi pelopor bagi orang-orang di sekitar kita untuk peduli terhadap lingkungan.
Kelompok 3 PKP Angkatan V 2023
Editor: Cepasrob